Sabtu, 21 Juni 2014

Keragaman Suku Bangsa dan Budaya



1.Masyarakat Indonesia beragam suku bangsa dan budayanya. Bentuk keragaman masyarakat Indonesia bisa kita lihat dalam dua kelompok besar, yaitu keragaman suku bangsa dan budaya.
a.       Ada banyak sekali suku bangsa di Indonesia, antara lain Jawa, Sunda, Madura, Batak, Aceh, Ambon, dan Dayak.
b.      Bentuk keragaman budaya antara lain bermacam-macam bahasa daerah, adat istiadat, hasil kesenian, bentuk rumah, senjata tradisional, dan makanan khas daerah.
2. Bentuk rumah suku-suku bangsa yang ada di Indonesia juga bermacam-macam. Misalnya:
a.       Rumah adat Sumatera Barat disebut rumah gadang.
b.      Rumah adat Jawa Tengah dan Yogyakarta disebut rumah joglo.
c.       Rumah adat Sulawesi Utara disebut rumah pewaris.
d.      Rumah adat suku Toraja disebut rumah tongkanan.
e.       Rumah betang di Kalimantan Tengah.
f.       Rumah lobo di Sulawesi Tengah.
3.Ada bermacam-macam kesenian daerah, misalnya alat musik, tarian, lagu, dan seni pertunjukan. Berikut ini beberapa contoh alat musik daerah.
a.       Alat musik gamelan (Jawa).
b.      Alat musik kolintang (Minahasa).
c.       Alat musik calung dan angklung (Jawa Barat).
d.      Alat musik sasando (Kupang).
e.       Alat musik gambang kromong (Betawi).
4.Setiap daerah mempunyai senjata tradisionalnya sendiri-sendiri. Misalnya:
a.       Badik, golok, trisula, keris, dan tombak sering dipakai orang Betawi
b.      Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh
c.       Kujang adalah senjata tradisional dari Jawa Barat
d.      Keris adalah senjata tradisional dari Jawa
5.Makanan khas daerah
a.       Makanan khas orang Betawi antara lain gado-gado, ketoprak, nasi uduk, dan kerak telor.
b.      Masyarakat Maluku memiliki makanan khas yang disebut dabudabu sesi.
c.       Masyarakat Yogyakarta memiliki makanan khas yang disebut gudeg.
d.      Masyarakat Palembang memiliki makanan khas yang disebut pempek.
e.       Masyarakat Sumatera Barat memiliki makanan khas yang disebut rendang.
6.Setiap daerah di nusantara ini memiliki berbagai lagu tradisional. Misalnya:
a.       Gambang Suling dan Ilir-ilir dari Jawa Tengah.
b.      Bubuy Bulan adalah lagu tradisional dari Jawa Barat.
c.       Injit-injit Semut adalah lagu tradisional dari Jambi.
d.      Sapu Tangan Bapuncu adalah lagu tradisional dari Kalimantan Selatan.
e.       Soleram adalah lagu tradisional dari Riau.
f.       Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan.
g.      Kalayar dan Tumpi Wayu dari Kalimantan Tengah.
h.      Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan.
i.        Apuse dan Yamko Rambe Yamko dari Papua
j.        Bungeng Jeumpa dari Nangroe Aceh Darussalam.
k.      Burung Tentiana dan O Ulate dari Maluku.
l.        Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara.
m.    Kicir-kicir dan Keroncong Kemayoran dari Jakarta.
7.Faktor-faktor penyebab terjadinya keragaman budaya, antara lain:
a.       keragaman agama yang dianut,
b.      keragaman adat istiadat,
c.       tingkat pendidikan, dan
d.      jenis pekerjaan.
8.Keragaman suku bangsa dan budaya adalah kekayaan dan tantangan bagi bangsa Indonesia. Agar bangsa dan negara kita bisa maju, kita harus bersatu. Ingatlah selalu pepatah “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”
9.Kita bisa bersatu kalau kita saling menghargai. Kita juga harus berani menerima perbedaan, cara menghargai keragaman suku bangsa dan budaya, antara lain sebagai berikut:
a.       Menerima dan menghargai suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.
b.      Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya yang ada dalam masyarakat.
c.       Melakukan dialog antarsuku, agama, dan golongan. Dialog ini dapat mengurangi rasa saling curiga dan permusuhan.
d.      Tidak menganggap suku sendiri yang paling baik dan suku yang lain jelek.
e.       Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku bangsa lain.
f.       Menghormati suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.
g.      Kalau menjadi pemimpin masyarakat, kita harus melindungi semua golongan yang ada dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar